jewishwny.com – Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Rabu, 16 April 2025, sekitar pukul 11.37 WIB. Letusan tersebut mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak gunung. Kolom abu ini mencapai ketinggian sekitar 3.691 meter di atas permukaan laut.
“Baca juga : Uang Palsu Rp10 Juta Masuk Kotak Amal Masjid Istiqlal”
Erupsi disertai suara dentuman keras yang terdengar hingga radius 20 kilometer dari puncak gunung. Warga di Bukik Batabuah dan Sungai Pua, Kabupaten Agam, merasakan dampak suara tersebut.
“Ada suara keras. Dentumannya terasa kuat,” kata Dery, salah satu warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, menjelaskan bahwa abu vulkanik yang dikeluarkan gunung mengarah ke timur laut. Warna abu terlihat kelabu dengan intensitas tebal. Data dari seismograf mencatat amplitudo maksimum 30,1 milimeter. Letusan berlangsung selama 52 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Teguh menegaskan agar warga, pendaki, dan wisatawan tidak memasuki area dalam radius 3 kilometer dari kawah. Radius ini dianggap sebagai zona bahaya karena potensi letusan susulan masih bisa terjadi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung, wisatawan diminta tidak memasuki wilayah radius 3 kilometer dari kawah,” ujar Teguh dalam pernyataannya.
Pihak PVMBG juga mengingatkan warga agar mewaspadai potensi aliran lahar dingin. Lahar ini bisa terbentuk akibat campuran abu vulkanik dengan air hujan, lalu mengalir ke pemukiman di sekitar kaki gunung. Warga yang tinggal di dekat sungai-sungai berhulu dari Gunung Marapi diminta untuk tetap siaga.
Level II
Gunung Marapi saat ini berstatus Waspada atau Level II. Status ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik masih berlangsung dan berpotensi meningkat. Teguh menambahkan bahwa pemantauan gunung tetap dilakukan secara intensif selama 24 jam untuk mendeteksi setiap perubahan yang terjadi.
Pemerintah daerah dan aparat setempat sudah mulai menyebarkan informasi dan imbauan kepada warga. Warga diminta untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait.
Dengan adanya erupsi ini, aktivitas pendakian ke Gunung Marapi dihentikan sementara. Para pengelola jalur pendakian sudah menutup akses menuju puncak gunung untuk menjaga keselamatan pengunjung.
“Baca juga : Efek Makan Alpukat Tiap Hari untuk Kesehatan Tubuh”
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api aktif di Sumatera Barat. Letusan kecil sering terjadi, sehingga masyarakat sekitar sudah terbiasa menghadapi kondisi seperti ini. Namun, kewaspadaan tetap menjadi hal utama dalam menghadapi aktivitas vulkanik.