Culture

Kapal Pinisi: Warisan Budaya Bahari Indonesia yang Mendunia

jewishwny.com – Kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan kini menjadi ikon kebanggaan nasional yang diakui UNESCO. Kapal tradisional Suku Bugis ini menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern.

“Baca juga : KPK Periksa Ustadz Khalid Basalamah soal Kuota Haji Khusus”

Sejarah & Filosofi

  1. Asal Usul:
  • Diciptakan Putra Mahkota Kerajaan Luwu abad ke-14
  • Terinspirasi dari kisah Sawerigading dalam naskah La Galigo
  • Dibangun dari kayu Welengreng yang kokoh
  1. Ciri Khas:
  • 2 tiang utama & 7 layar
  • Panjang rata-rata 15-30 meter
  • Daya tahan melintasi samudera

Revolusi Modern oleh Aruna Marine Design

  1. Inovasi:
  • Material kayu ulin & jati lokal
  • Desain interior customizable
  • Standar keselamatan internasional
  1. Kapal Legendaris:
    ✔ Prana (2015) – Liveaboard mewah
    ✔ El Aleph (2018) – Kapal ekspedisi
    ✔ Salila (2020) – Konsep luxury charter

Fakta Menarik

  • Pengakuan UNESCO: Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda 2017
  • Pusat Pembuatan: Bulukumba, Sulawesi Selatan
  • Estimasi Harga: Rp5-50 miliar tergantung ukuran

“Pinisi bukan sekadar transportasi, tapi simbol ketangguhan maritim Nusantara,” jelas Anndi Iswa, pendiri Aruna Marine Design. Perusahaannya telah mengekspor 15 kapal ke Eropa dan Karibia.

Dampak Ekonomi & Budaya

  1. Menyerap 200+ pengrajin lokal
  2. Meningkatkan pariwisata bahari
  3. Memperkenalkan budaya Indonesia di kancah global

Pemerintah mendorong pengembangan Pinisi melalui:

  • Pelatihan pembuatan kapal tradisional
  • Festival Maritim Internasional
  • Insentif bagi pengrajin

Tantangan ke Depan

  1. Pelestarian teknik tradisional
  2. Kompetisi dengan kapal fiber
  3. Regulasi ekspor material kayu

Masyarakat dapat menyaksikan langsung proses pembuatan Pinisi di Desa Tana Beru, Bulukumba. Warisan budaya ini terus berkembang dengan tetap mempertahankan filosofi leluhur.

“Baca juga : 9 Jenis Ikan Terbaik untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak”

“Kami ingin Kapal Pinisi menjadi Lamborghini-nya dunia kapal kayu,” tutup Anndi tentang visi masa depan.

Kapal pinisi hari ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga ikon desain, simbol budaya, dan bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal. Melalui kolaborasi antara tradisi dan inovasi, Indonesia berhasil mengangkat warisan leluhur menjadi produk unggulan berkelas dunia.

beniss

Share
Published by
beniss

Recent Posts

KPK Periksa Ustadz Khalid Basalamah soal Kuota Haji Khusus

jewishwny.com - KPK periksa Ustadz Khalid Basalamah sebagai saksi dalam penyelidikan kasus kuota haji khusus…

2 days ago

Jenis Talak yang Bikin Suami Tak Bisa Rujuk Lagi

jewishwny.com - Jenis talak yang menghalangi rujuk (rekonsiliasi tanpa akad baru) dalam fikih Islam ditetapkan…

3 days ago

Akun YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir YouTube

jewishwny.com - Akun YouTube Masjid Jogokariyan resmi di blokir YouTube karena menuduh kontennya terkait kelompok…

4 days ago

Irwan Mussry: Asal Usul, Mualaf, dan Karier CEO

jewishwny.com - Irwan Mussry menarik perhatian publik setelah mendampingi Maia Estianty di pernikahan anak tirinya,…

5 days ago

Disainer Ivan Gunawan Lunasi Utang dan Tutup Kartu Kredit

jewishwny.com - Disainer Ivan Gunawan menarik perhatian publik setelah berhasil berangkat haji tahun ini. Keberangkatannya…

7 days ago

Pesawat Saudia 442 Jemaah Dievakuasi Adanya Ancaman Bom

jewishwny.com - Pesawat Saudia Airlines SV 5276 oleh Kementrian Perhubungan diungkapkan kronologi adanya ancaman bom,…

1 week ago