jewishwny.com – Siswa SMA masih banyak yang belum terbiasa menggunakan perangkat digital. Ungkapan dari seorang guru dari Buleleng, Bali, I Kadek Darsika Aryanta. “Beberapa bahkan bingung memegang mouse komputer,” ungkapnya dalam diskusi Putera Sampoerna Foundation.
“Baca juga : Proyek Rp5 T Diduga Dipalak Kadin Ternyata PSN Prabowo”
Sekolah tersebut harus membuat program matrikulasi khusus selama tiga minggu. Siswa diajarkan dasar-dasar seperti membuat email, menggunakan Google Classroom, hingga menyusun presentasi sederhana. Mayoritas siswa berasal dari keluarga kurang mampu dengan akses teknologi terbatas.
Pendekatan Mengajar TPACK
Darsika menekankan pentingnya pendekatan TPACK bagi guru. Metode ini menggabungkan tiga aspek: pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten. “Guru perlu paham kapan menggunakan kuis online atau AI, dan kapan metode konvensional lebih tepat,” jelasnya.
Ia juga mencontohkan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab. “Siswa akan meniru guru. Jika kita asal pakai teknologi, mereka juga akan demikian,” tambah Darsika.
Respons Pemerintah
Maulani Mega Hapsari, Direktur SMP Kemendikbudristek, mengakui masalah kesenjangan digital ini. “Banyak siswa SMA masih kesulitan menggunakan komputer, apalagi coding,” ujarnya.
Pemerintah sedang menyiapkan solusi konkret:
- Program pelatihan guru dan siswa
- Distribusi perangkat teknologi
- Pengembangan konten pembelajaran digital interaktif
“Kami tidak hanya menyediakan perangkat, tapi juga memastikan konten berkualitas tersedia,” tegas Maulani. Program ini menyasar seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya kota besar.
Tantangan ke Depan
- Infrastruktur teknologi yang belum merata
- Keterbatasan akses di daerah terpencil
- Perlunya pelatihan berkelanjutan untuk guru
- Adaptasi konten pembelajaran digital
Darsika menambahkan, “Teknologi harus menjadi alat bantu belajar, bukan tujuan utama. Yang terpenting adalah pemahaman konsep dasar pendidikan.”
“Baca juga : Kapan Waktu Terbaik Minum Air Kelapa? Ini Manfaatnya”
Pemerintah berkomitmen mempercepat digitalisasi pendidikan. Langkah ini penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital yang terus berkembang.